Jumat, 22 April 2011

ASUHAN KEPERAWATAN PERICARDITIS












Penulis : KHAFIDYAH NUR MAHANANI
NIM : 04.08.2107
Kelas : E/KP/VI

Sebelum kita membahas Pericarditis kita bahas dahulu fungsi normal dari pericardium.

Fungsi normal dari perikardium:
Perikardium visceral merupakan membran serous bersama-sama dengan perikardium parietalis membentuk cavum perikardium yang berisikan “ultrafiltrate of plasma” dalam jumlah yang kecil (15-50ml). Dalam keadaan yang normal pericardium mencegah dilatasi tiba-tiba dari ruang jantung pada saat melaksanakan tugasnya dan dengan hipervolemia. Perikardium juga membatasi posisi anatomi dari jantung, meminimalkan friction antara jantung dan struktur-struktur yang mengelilinginya, mencegah displacement dari jantung dan kekakuan dari pembuluh darah besar dan mungkin mencegah penyebaran infeksi dari paru-paru dan cavum pleura ke jantung.

1. DEFINISI
Pengertian Pericarditis:
Pericarditis adalah peradangan pada perikardium (kantung fibrosa yang mengelilingi jantung ) Sebuah karakteristik nyeri dada sering hadir. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti infeksi virus pada percardium, idiopatik penyebab, perikarditis uremik, infeksi bakteri di precardium (untuk ie Mycobacterium tuberculosis ), pasca-infark perikarditis (perikarditis karena serangan jantung), atau Dressler s ' perikarditis.

Perikarditis adalah peradangan perikard parietal, viseral atau keduanya. Perikarditis dibagi atas perikarditis akut, sub akut dan kronis. Yang sub akut dan kronis mempunyai etiologi dan pengobatan yang sama.

2. KLASIFIKASI PERICARDITIS
Perikarditis dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi inflamasi eksudat atau dengan kata lain komposisi cairan yang terakumulasi sekitar jantung.

Jenis meliputi:
  • serousserous
  • bernanah
  • fibrinous
  • caseous
  • hemorrhagic
  • Post infark
Tergantung pada waktu presentasi dan durasi, perikarditis dibagi menjadi akut "dan" kronis "bentuk". perikarditis akut lebih umum dari perikarditis kronis, dan dapat terjadi sebagai komplikasi dari infeksi, kondisi imunologi, atau bahkan sebagai hasil dari serangan jantung (infark miokard). Perikarditis kronis namun kurang umum, suatu bentuk yang perikarditis konstriktif

Berikut ini adalah klasifikasi klinis akut vs kronis
Klinis: akut (<6 minggu), subakut (6 minggu sampai 6 bulan) dan kronis (> 6 bulan)
Substernal atau kiri prekordial berhubung dgn selaput dada Nyeri dada dengan radiasi ke punggungan trapezius (bagian bawah tulang belikat di belakang), yang lega dengan duduk dan membungkuk maju dan diperparah dengan berbaring (telentang atau terlentang posisi) atau inspirasi (mengambil napas dalam), adalah rasa sakit karakteristik perikarditis. [2] Rasa sakit, bisa menyerupai nyeri angina pectoris atau serangan jantung tetapi berbeda dalam bahwa perubahan rasa sakit dengan posisi tubuh, sebagai lawan dari serangan sakit jantung yang seperti tekanan, dan konstan dengan radiasi ke lengan kiri dan / atau rahang. Gejala lain dari perikarditis mungkin termasuk kering batuk , demam , kelelahan, dan kecemasan. Karena kesamaan dengan infark miokard (serangan jantung) sakit, perikarditis bisa misdiagnosed sebagai akut infark miokard (serangan jantung) hanya berdasarkan data klinis dan sangat ekstrim kecurigaan pada bagian diagnostik yang diperlukan. Ironisnya akut infark miokard (serangan jantung) juga dapat menyebabkan perikarditis, tetapi sering gejala menyajikan bervariasi cukup untuk menjamin diagnosis. Tabel berikut mengatur presentasi klinis perikarditis:

Classification and external resources Klasifikasi dan sumber daya eksternal 
Gambar.1
An ECG showing pericarditis. Sebuah EKG menunjukkan perikarditis. Note the ST elevation in multiple leads with slight reciprocal ST depression in aVR. Perhatikan elevasi ST dalam memimpin beberapa dengan ST depresi timbal balik sedikit di aVR.
 Gambar.2
An ECG showing pericarditis. Sebuah EKG menunjukkan perikarditis.

Karakteristik / Parameter
Pericarditis
Infark miokard
Nyeri Deskripsi
Sharp, berhubung dgn selaput dada ,-sternum (di bawah) sternum atau kiri prekordial (kiri) dada nyeri retro
Digambarkan sebagai "gajah di dada."
Radiasi
Sakit memancarkan ke punggungan trapezius (dengan porsi terendah dari skapula di belakang) atau radiasi tidak.
Sakit memancarkan ke rahang, atau kiri atau lengan, atau tidak memancarkan.
 Pengerahan tenaga
Tidak mengubah rasa sakit
Dapat meningkatkan rasa sakit
Posisi
Nyeri lebih buruk terlentang atau pada saat inspirasi (menghirup)
Tidak posisional
 Mulai / durasi
sakit mendadak, yang berlangsung selama berjam-jam atau kadang-kadang hari sebelum pasien datang ke UGD
Tiba-tiba atau kronis memburuk rasa sakit yang bisa datang dan pergi di paroxysms atau dapat bertahan selama berjam-jam sebelum pasien memutuskan untuk datang ke UGD


Table.1

Klasik tanda perikarditis adalah menggosok gesekan Auskultasi pada pemeriksaan kardiovaskular biasanya di kiri bawah perbatasan sternum. Tanda-tanda fisik lainnya termasuk pasien dalam kesusahan, sakit dada posisi, diaforesis (keringat berlebihan), dan kemungkinan gagal jantung dalam bentuk precardial tamponade menyebabkan paradoxus pulsus , dan 's triad Beck hipotensi (karena penurunan cardiac output ), jauh (teredam ) jantung suara, dan JVD (distensi vena jugularis).

3. PENYEBAB
Infeksi
Perikarditis dapat disebabkan oleh virus , bakteri , atau jamur infeksi. The virus patogen yang paling umum secara tradisional telah dianggap coxsackievirus berdasarkan studi pada anak-anak dari tahun 1960-an, tetapi data terakhir menunjukkan bahwa orang dewasa yang paling sering terpengaruh dengan sitomegalovirus , virus herpes , dan HIV . Pneumococcus atau perikarditis TB adalah para bakteri bentuk paling umum. bakteri anaerob juga dapat menyebabkan langka. Perikarditis jamur biasanya karena histoplasmosis , atau dalam immunocompromised host Aspergillus , Candida , dan Coccidioides. Penyebab paling umum di seluruh dunia adalah perikarditis perikarditis menular dengan Tuberkulosis.
Lainnya
  • Idiopatik : Tidak etiologi diidentifikasi ditemukan setelah pengujian rutin.
  • Imunologi kondisi termasuk lupus eritematosus sistemik (lebih umum di kalangan wanita) atau demam rematik
  • Myocardial Infarction ( Sindrom Dressler )
  • Trauma ke jantung, misalnya tusuk, mengakibatkan infeksi atau peradangan
  • Uremia ( perikarditis uremik )
  • Keganasan (sebagai fenomena paraneoplastic )
  • Efek samping dari beberapa obat, misalnya isoniazid, siklosporin, hydralazine, warfarin, dan heparin
  • Radiasi induksi
  • Diseksi aorta
  • Tetrasiklin
  • Postpericardiotomy sindrom : Biasanya setelah CABG operasi 
A. Pericarditis Akut:
a. DEFINISI
Perikarditis Akut (Acute Pericarditis) adalah peradangan pada pericardium (kantung selaput jantung), yang dimulai secara tiba-tiba dan sering menyebabkan nyeri. Peradangan menyebabkan cairan dan produk darah (fibrin, sel darah merah dan sel darah putih) memenuhi rongga perikardium. Nyeri dada, pericardial friction rub(trias klasik), perubahan EKG, dan efusi pericardial dengan tamponade jantung dan paradoxical pulse merupakan manifestasi utama dari bermacam-macam bentuk dari perikarditis akut.

b. ETIOLOGI
Penyakit idiopatik (beningna), infeksi non spesifik (virus, bakteri, jamur, TBC, penyakit kolagen, artritis reumatoid, sistemic lupus eritromatosus, neoplasma seperti mesotelioma, tumor metastasis, trauma, radiasi, uremia, infark miokard akut, dressler sindrom, sindrom paska perikardiotomi , dan diseksi aorta). Walaupun banyak penyebab perikarditis akut, penyebab paling sering dengan urutan adalah : infeksi virus, infeksi bakteri, uremia, trauma, sindrom paska infark, sindrom paska perikardiotomi, neoplasma dan idiopatik.

c. GEJALA KLINIS
Sakit dada sub sternal/para sternal , kadang menjalar ke bahu, lebih ringan bila duduk. Pemeriksaan klinik ditemukan perikardial friction rub dan pembesaran jantung. Tanda-tanda penyumbatan ditemukan lewat tekanan vena meningkat, hematomegali dan udem kaki, bunyi jantung lemah, tetapi dapat normal bila efusi perikard berada dibelakang. Foto rontgen tampak normal bila efusi perikar sedikit. Tampak bayangan jantung membesar bila efusi perikard banyak. EKG memperlihatkan segmen ST tanpa perubahan resiprokal, voltase QRS rendah. Pemeriksaan Echo: M-mode dua dimensi sangat baik untuk memastikan adanya efusi dan banyaknya cairan.

d. GEJALA
Biasanya perikarditis akut menyebabkan demam dan nyeri dada, yang menjalar ke bahu kiri dan kadang ke lengan kiri.Nyerinya menyerupai serangan jantung, tetapi pada perikarditis akut nyeri ini cenderung bertambah buruk jika berbaring, batuk atau bernafas dalam. Perikarditis dapat menyebabkan tamponade jantung, suatu keadaan yang bisa berakibat fatal.

Nyeri dada
Nyeri dada merupakan gejala yang selalu ada dalam setiap benuk perikarditis akut. Nyeri pada perikarditits kerapkali berat, pada retrosternal dan precordial kiri, dan menjalar ke punggung dan daerah kiri trapezius. Sering sakitnya merupakan konsekuensi pleuritis yang mengiringi inflamasi pleural. Nyeri dada yang timbul dirasakan menusuk dan diperburuk oleh inspirasi, batuk, dan perubahan dari posisi tubuh, tetapi kadang-kadang menetap, sakit yang menjalar ke lengan atau kedua lengan yang mirip dengan myocardiac iskemia; oleh karena itu, kebingungan dengan acute myocardial infarction (AMI) sering mincul. Secara khusus, bagaimanapun juga nyeri perikardial akan berkurang dengan duduk dengan posisi tubuh ke depan dan semakin buruk dengan berbaring dalam posisi supine.

Pericardial Friction Rub
Merupakan tanda fisik yang paling penting pada perikarditis akut, mencapai 3 komponen setiap siklus jantung. Kadang-kadang diperoleh ketika penekan tetap dengan diafragma stetoskop pada dinding thoraks pada kiri bawah batas sternum. Paling sering didengar selama ekspirasi dalam posisi tegak lurus dengan posisi ke arah depan. Gesekannya sering tidak tetap, dan suaranya akan hilang dalam beberapa jam, dan mungkin kembali pada hari berikutnya.

Gejala lain:
Urutannya sbb:
Dispnea, edema perifer, pembesaran perut, gangguan abdominal, lelah ortopnoe,palpitasi, batuk, nausea dan paroxysmal nocturnal dispnea.

Foto rontgen dada biasanya menunjukkan besar jantung normal,kadang-kadang membesar pada 10%. Vena kava melebar di mediastinum kanan atas, atrium kiri membesar, penebalan perikard . EKG memperlihatkan low voltage, segmen ST dan inversi gelombang T yang menyeluruh. QRS irama sinus bisa juga timbul fibrilasi atrium. Ekokardiografi M Mode bisa menunjukkan penebalan dinding perikardium.
ft
Gambar .3
 e. PENGOBATAN
• Penderita biasanya dirawat di rumah sakit, diberikan obat untuk mengurangi peradangan (misalnyaAspirin atau ibuprofen), kontrol terhadap terjadinya efusi pericardial (jika ada efusi pericardial maka tekanan arteri dan vena , heart rate harus dikontrol dan diperhatikan. Selain itu harus diawasi kemungkinan terjadinya komplikasi (terutama tamponade jantung).
  • Bila nyerinya hebat mungkin perlu diberikan opium (misalnya morfin) atau corticosteroid.
  • Obat yang paling sering digunakan untuk nyeri yang hebat adalah prednisone.
  • Pengobatan lanjutan dari perikarditis akut bervariasi, tergantung kepada penyebabnya.
  • Penderita kanker mungkin memberikan respon terhadap kemoterapi (obat anti kanker) atau terapi penyinaran; tetapi biasanya penderita menjalani pembedahan untuk mengangkat perikardium.
  • Penderita gagal ginjal mungkin akan memberikan respon terhadap perubahan programdialisa yang dijalaninya.
  • Infeksi bakteri diobati dengan antibiotik dan nanah dari perikardium dibuang melalui pembedahan.
  • Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pemakaian obat tersebut segera dihentikan.
  • Aspirin, ibuprofen atau corticosteroid diberikan kepada penderita yang mengalami perikarditis berulang yang disebabkan oleh virus.
  • Pada beberapa kasus diberikancol chic ine.
  • Jika penanganan dengan obat-obatan gagal, biasanya dilakukan pembedahan untuk mengangkat perikardium.
f. PROGNOSIS
Prognosis tergantung kepada penyebabnya.
  • Jika disebabkan oleh virus atau jika penyebabnya tidak jelas, penyembuhan biasanya memerlukan waktu 1-3 minggu.
  • Komplikasi maupun kekambuhan bisa memperlambat penyembuhan.
  • Penderita kanker yang telah menyebar ke perikardium bertahan hidup sampai 12-18 bulan.
g. DIAGNOSA
  • Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (mendengarkan bunyi jantung dengan stetoskop).
  • Perikarditis dapat menyebabkan bunyi berderak yang mirip dengan bunyi keriat-keriut sepatu kulit.
  • Foto rontgen dada danekokardiografi dapat memperlihatkan banyaknya cairan di dalam perikardium.
  • Ekokardiografi juga dapat menunjukkan penyebabnya (misalnya tumor) dan menunjukkan tekanan cairan perikardium pada bilik jantung kanan. Tekanan yang tinggi merupakan tanda kemungkinan terjadinya tamponade jantung.
  • Pemeriksaan darah bisa menunjukkan beberapa keadaan yang menyebabkan perikarditis, seperti leukemi, AIDS, infeksi, demam rematik dan kadar urea darah yang meningkat yang disebabkan oleh gagal ginjal.
B. PERICARDITIS KRONIS
a. DEFINISI
Perikarditis Kronis (Chronic Pericarditis)adalah suatu peradangan perikardium (kantung jantung) yang menyebabkan penimbunan cairan atau penebalan dan biasanya terjadi secara bertahap serta berlangsung lama.
Pada perikarditis efusif kronis, secara perlahan cairan terkumpul di dalam perikardium. Biasanya penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin disebabkan oleh kanker, tuberculosis atau penurunan fungsi tiroid. 

Jika memungkinkan, penyebabnya diobati; jika fungsi jantung normal, dilakukan pendekatan dengan cara menunggu dan melihat perkembangannya. 

Perikarditis konstriktif kronis adalah penyakit yang jarang, yang biasanya terjadi jika jaringan fibrosa terbentuk di sekitar jantung. 

Jaringan fibrosa cenderung untuk menetap selama bertahun-tahun, menekan jantung dan membuat jantung menjadi mengecil.  Penekanan jantung akan meyebabkan meningkatnya tekanan di dalam vena yang mengangkut darah ke jantung karena untuk mengisi jantung diperlukan tekanan yang lebih tinggi.  Cairan akan mengalir balik dan kemudian meresap dan terkumpul dibawah kulit, di dalam perut dan kadang-kadang di rongga sekitar paru-paru. 

Gambar.6


Gambar .7

b. PENYEBAB
Penyebab terbanyak dari perikarditis konstriktif kronis adalah infeksi virus dan terapi penyinaran untuk kanker payudara atau limfoma.
Perikarditis konstriktif kronis juga merupakan akibat dari:
  • artritis rematoid
  • lupus eritematosus sistemik
  • cedera
  • pembedahan jantung
  • infeksi bakteri.
Sebelumnya tuberkulosis adalah penyebab terbanyak dari perikarditis kronis di AS, tetapi saat ini hanya 2% kasus yang disebabkan oleh tuberkulosis. Di Afrika dan India, tuberkulosis masih merupakan penyebab tersering dari semua bentuk perikarditis.

c. GEJALA
Gejala dari perikarditis kronis antara lain:
  • sesak nafas
  • batuk (karena tekanan tinggi pada vena paru-paru mendorong cairan masuk ke dalam kantung-kantung udara)
  • kelelahan (karena kerja jantung menjadi tidak efisien).
  • Tidak menimbulkan rasa nyeri.
  • Bisa terjadi penimbunan cairan di perut dan tungkai.
  • Gejala-gejala yang dapat menjadi petunjuk penting bahwa seseorang menderita perikarditis kronis adalah tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner atau penyakit katup jantung.
d. DIAGNOSA
Untuk memperkuat diagnosis dilakukan 2 prosedur berikut:
  1. Kateterisasi jantung : digunakan untuk mengukur tekanan darah di dalam bilik jantung dan pembuluh darah utama
  2. MRI scan atau CT scan : digunakan untuk mengukur ketebalan perikardium. Dalam keadaan normal, tebal perikardium kurang dari 0,3 cm, tetapi pada perikarditis konstriktif kronis tebalnya mencapai 0,6 cm atau lebih. Pada perikarditis konstriktif kronis, rontgen dada tidak menunjukkan adanya pembesaran jantung, tetapi ditemukan pengendapan kalsium di dalam perikardium.

Gambar.5
e. PENGOBATAN
Diuretik (obat yang membuang kelebihan cairan) bisa memperbaiki gejala, tetapi penyembuhan hanya mungkin terjadi jika dilakukan pembedahan untuk mengangkat perikardium. 85% penderita yang menjalani pembedahan mengalami penyembuhan. Pembedahan memiliki resiko kematian sebesar 5-15%, karena itu pembedahan hanya dilakukan jika penyakit ini telah sangat mengganggu aktivitas penderita sehari-hari.

5. Pengobatan
Perlakuan atau idiopatik perikarditis virus dengan Aspirin [2] , atau obat-inflamasi non-steroid anti (NSAIDs seperti naproxen ). Severe cases may require: Kasus yang parah mungkin memerlukan:
  • pericardiocentesis untuk mengobati efusi perikardial / tamponade
  • antibiotik untuk mengobati tuberkulosis atau penyebab bakteri lainnya.
  • steroid digunakan dalam perikarditis akut tetapi tidak disukai karena mereka meningkatkan kesempatan perikarditis berulang.
  • colchicine adalah perawatan pilihan yang sangat efektif. Jika Aspirin dan NSAID tidak cukup, colchicine harus ditambahkan ke rejimen.
  • dalam kasus yang jarang, pembedahan 
6. Komplikasi Akut
Hal ini dapat dilihat pada pasien yang hadir experiecing tanda-tanda klasik dari perikarditis tetapi siapa yang kemudian akan obtundate, dan kemajuan untuk menunjukkan tanda-tanda tamponade yang meliputi decresaed kewaspadaan dan kelesuan, pulsus paradoxus (penurunan sedikitnya 10 mmHg dari tekanan darah sistolik pada inspirasi ), hipotensi (karena penurunan indeks jantung ), JVD (distensi vena jugual dari gagal jantung sisi kanan dan overload cairan), jantung jauh suara di auskultasi, dan equilibrium dari semua tekanan darah diastolik pada catheretization jantung akibat penyempitan perikardium oleh fluida. 

Dalam kasus-kasus tamponade jantung, EKG atau Holter monitor maka akan menggambarkan alterans listrik menunjukkan bergoyang-goyang dari jantung dalam pericardium berisi cairan, dan isi ulang kapiler akan menurun, serta runtuh vaskular parah dan status mental berubah karena hipoperfusi organ tubuh dengan hati yang tidak bisa memompa darah secara efektif. 

Uji diagnostik untuk tomponade jantung, adalah trans-esofagus echocardiography (TEE) walaupun -toraks trans echocardiography (TTE) juga dapat dimanfaatkan dalam kasus dimana terdapat suspiction tinggi diseksi aorta dan tekanan darah tinggi, atau pada pasien dimana esofagus probing adalah tidak layak. Chest X-ray dapat menggambarkan sebuah "botol air" penampilan jantung di tamponade, meskipun X-ray dada tidak cukup spesifik itu tidak cukup akurat dalam pengaturan akut. Dari catatan adalah fakta bahwa sinar-X dada dapat sepenuhnya normal dalam efusi perikardial akut/tomponade, sehingga tidak boleh diandalkan sebagai alat diagnostik tunggal.

7. Asuhan Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PERICARDITIS
  • Nama pengkaji  :
  • Tempat pengkajian :
  • Waktu pengkajian  :
  • Metode   :
  • Sumber   :
I. Identitas
  • Identitas Klien
  • Nama, umur, jenis kelamin,TB, BB, alamat, status perkawinan, agama, suku, pendidikan, dan pekerjaan.
  • Identitas Penanggung Jawab (Keluarga)
  • Nama, umur, jenis kelamin, alamat, status perkawinan, agama, suku, pendidikan, pekerjaan dan hubungan dengan klien.
  • Struktur Keluarga
  • Genogram
  • Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
4. Riwayat Kesehatan Lingkungan

II. Pola Fungsi Kesehatan
1. Pola persepsi-pemeliharaan kesehatan
2. Pola aktivitas latihan
3. Pola istirahat dan tidur
4. Pola hubungan dan peran
5. Pola nutrisi dan metabolisme
6. Pola eliminasi
7. Pola kognitif-perseptual
8. Pola konsep diri
9. Pola koping
10. Pola seksual-reproduksi
11. Pola nilai dan kepercayaan

III. Pemeriksaan Fisik
Head to toes

IV. Data Fokus
DO:
DS:
V. Analisa Data
VI. Diagnosa Keperawatan
  1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi.
  2. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d akumulasi cairan dalam kantong pericardia.
VII. Rencana Keperawatan

Dx.kep1
  1. Observasi  paliatif, qualitatif, regio, skala dan time dari nyeri.
  2. Berikanterapi oksigen sesuai dengan indikasi.
  3. Ajarkan pada keluarga dan klien tehnik relaksasi.
  4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgetik.
dx.kep 2
Kaji dan laporkan tanda penurunan curah jantung
Palpasi nadi perifer
Obserfesi adanya nadi yang dapat hipotensi peningkatan JVP, perubahan suara jantung dan penurunan tingkat kesadaran
Kolaborasi dengan dokter